Selasa, 28 Oktober 2014

Pakaian Tradisional Kaum Cina

Pakaian Tradisional Kaum Cina : Samfoo & Cheongsam

Pakaian traditional Masyarakat Cina. Foto : kosmo.com.my
 Pakaian cheongsam atau ‘baju panjang’ yang selesa dan anggun juga sering dilihat hingga ke hari ini. Lazimnya, cheongsam mempunyai leher yang tinggi, butang di bahagian bahu, bentuk yang sendat di pinggang dan belahan di kiri dan kanan kain. Pakaian ini selalunya diperbuat daripada kain sutera, satin dan lain-lain jenis kain lembut.

PAKAIAN TRADISIONAL KAUM CINA LELAKI

Samfoo membawa maksud 'baju dan seluar' dalam dialek Kantonis. Ia merupakan pakaian harian wanita keturunan Cina selain dari 'cheong sam'. Ia digemari oleh wanita-wanita separuh umur dan yang bekerja di ladang, lombong atau di rumah. Samfoo diperbuat daripada kain nipis yang tidak bercorak atau berbunga halus.
Samfoo. Foto : budayapakaiandimalaysia
Samfoo turut dipakai oleh lelaki berketurunan Cina tetapi mempunyai sedikit perbezaan dengan samfoo yang dipakai oleh wanita Cina. Pakaian ini terdiri daripada baju yang longgar dan terbelah di depan dan berkolar tinggi serta dipakai bersama seluar longgar seperti seluar baju Melayu. Pakaian ini biasanya diperbuat daripada kain lembut seperti kain sutera. Pakaian tradisional ini jarang sekali dipakai oleh lelaki berketurunan Cina di Malaysia.

PAKAIAN TRADISIONAL KAUM CINA PEREMPUAN

Cheongsam atau disebut juga Qipao merupakan pakaian wanita dengan corak bangsa Tionghoa dan menikmati kesuksesan dalam dunia busana internasional. Nama “Cheongsam” bererti “pakaian panjang”, diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dari dialek Propinsi Guangdong (Canton) di Tiongkok.Cheongsam merupakan gaun khas masyarakat Cina yang melekat di tubuh sehingga menonjolkan bentuk tubuh si pemakainya. Cheongsam tradisional banyak menggunakan bahan satin atau sutera yang bermotif khas. Beberapa motif yang umum dipakai untuk cheongsam adalah bunga, burung, naga, dan sebagainya.
Cheongsam. Foto : auntiefashion
Motif-motif tersebut mempunyai makna-makna tertentu dan hanya dapat dikenakan kaum sosial tertentu sahaja:

• Peony
Selama lebih dari 5000 tahun, motif bunga peony umum dikenakan wanita China. Bunga yang juga menjadi bunga nasional bangsa China ini memiliki simbol kekayaan dan kesejahteraan

• Teratai
Dalam tradisi China, bunga teratai merupakan lambang pengorbanan yang sakral. Pada masyarakat Tibet, teratai mencerminkan kecantikan yang suci.

• Bunga krisan
Bagi masyarakat china, bunga krisan adalah perlambang panjang umur.

• Ikan
Ikan juga merupakan lambang kesejahteraan.

• Burung
Motif burung adalah lambang kecantikan dan kemurnian. Namun motif burung tertentu melambangkan kelas sosial pemakainya. Burung phoenix misalnya, hanya bisa dikenakan oleh keluarga inti kerajaan. Misalnya permaisuri dan putri kaisar. Motif burung merak bisa dikenakan wanita bangsawan tingkat dua, sedangkan motif bebek mandarin bisa dikenakan kelas sosial berikutnya.

Masakan Tionghoa

Masakan Tionghoa


Bakmi
Masakan Tionghoa adalah kuliner yang dihasilkan oleh orang Tionghoa, baik yang ada di Tiongkok, maupun yang ada di perantauan, termasuk di Indonesia. Istilah masakan Tionghoa di Tiongkok daratan juga mengacu kepada variasi dari seluruh suku bangsa, agama dan tradisi yang berkembang di negara tersebut. Namun, masakan Tionghoa yang diperkenalkan kepada banyak bangsa di dunia mayoritas merupakan masakan etnis Han. Pengaruh masakan etnis Han ada di setiap kuliner negara-negara timur dan menyebar di luar komunitas-komunitasnya di seluruh dunia.
Penyiapan masakan Tionghoa untuk sehari-hari dapat singkat dan mudah, namun untuk acara formal bisa menjadi hidangan yang beragam dan meriah. Filosofi masakan Tionghoa adalah makanan harus memuaskan selera dan melengkapi rasa, betapapun sederhana bahan-bahannya.

Sejarah

Sama seperti bangsa lain, sejak zaman primitif, orang Tionghoa bergantung pada hasil buruan dan tangkapan dari laut atau sungai. Seiring berjalannya waktu, baik produk daging hewan dan pertanian menjadi sajian dalam konsumsi sehari-hari. Pada waktu tertentu ada kecenderungan kuat pada konsumsi makanan berbasis sayur-sayuran, menyusul pengenalan agama Buddha yang melarang membunuh hewan. Kebiasaan ini meningkat pada zaman Dinasti Tang dan Song dimana populasi bertambah banyak dan agama Buddha banyak dianut.
Di zaman moderen dimana ekonomi bergantung pada pertanian, selain dengan jumlah penduduk yang besar, pola konsumsi juga bergantung pada hasil-hasil pertanian dengan sedikit daging.

Karakteristik

Sarang burung walet
Masakan Tionghoa menggunakan bermacam-macam bahan, mulai dari rebung, akar bunga teratai, kastanya air (Eleocharis dulcis) sirip ikan hiu, sarang burung walet, daging kura-kura, lidah bebek, cakar beruang, lidah dan insang ikan, bunga lili, dan sebagainya. Hal ini membuat orang asing menganggap masakan Tionghoa sebagai kuliner yang eksotis.
Sebagian besar hidangan adalah campuran dari beberapa macam bahan. Daging dan sayur disajikan bersamaan. Bumbu dan perisa ditambahkan pada saat memasak.
Sayur atau daging dipotong kecil-kecil untuk dapat dengan mudah dimakan dengan sumpit selain agar bumbu meresap lebih cepat, dapat mempersingkat waktu dan menghemat bahan bakar.
Makanan pokok adalah beras, terutama di wilayah bagian selatan aliran Sungai Yangtze. Di utara lebih banyak mengkonsumsi gandum, jewawut, jagung, jelai, dan kaoliang (sejenis sorghum). Makanan laut terbatas dikonsumsi oleh masyarakat di pesisir pantai saja. Warga yang tinggal di pedalaman menggunakan bahan makanan laut kering atau diasinkan.
Minyak untuk memasak yang digunakan antara lain mentega, lemak hewani, minyak sayur, minyak biji kapas, minyak kedelai dan minyak kacang-kacangan. Minyak dapat menambah rasa, memberikan aroma harum sayur terhadap daging dan sebaliknya memberi sayuran rasa daging. Untuk menambah rasa, kecap dan garam dipercikkan secara bersamaan.Kacang kedelai diolah menjadi tahu, susu kedelai dan kecap.

Metode

Chao
Terdapat metode memasak yang sejak lama distandarkan di seluruh daerah antara lain merebus dengan kuah, rebus kering, rebus dengan api sedang, goreng, panggang, bakar, memasak dengan panci ganda dan mengkukus. Panggang dalam oven jarang dilakukan di rumah, sementara merebus dalam air dalam ukuran besar tidak berlaku. Mencelur dilakukan sebagai persiapan bahan-bahan sebelum memasak.
Pemotongan dan penyajian bahan makanan yang benar, dimasak cepat di atas suhu panas tinggi dan ketepatan waktu adalah elemen-elemen utama dalam keahlian memasak masakan Tionghoa. Dengan 3 hal tersebut, orang Tionghoa pada khususnya, menciptakan metode chao, memasak cepat dengan sedikit minyak di atas panas tinggi, terus mengoseng serta membakarnya dengan api untuk mempertahankan rasa, kesegaran, dan kelembutan masakan. Sayur yang dimasak chao rasanya garing dan warnanya jadi lebih menarik.
  • Bumbu-bumbu dan saus yang umum digunakan:
monosodium glutamat, gula, garam, bumbu kari, minyak sayur, gula, madu, arak, moster, kecap, pasta wijen dan sebagainya
Beberapa masakan Tionghoa yang terkenal di luar negeri antara lain chop suey, chow mien, mantou, jiaozi, nasi goreng, pangsit, lumpia dan sebagainya

Delapan besar masakan Tionghoa

Dimsum, masakan Kanton.
  • Masakan Shandong (Shantung/Lu)[1], mewakili kuliner Tionghoa utara. Bahan pokok dengan tepung gandum. Masakan daerah ini dikenal dengan metode memasak memakai kaldu arak.
  • Masakan Henan (Honan), dikenal dengan hidangan dengan saus asam manis.
  • Masakan Sichuan (Szechwan), dikenal menggunakan banyak cabai sehingga berasa pedas. Produk terkenal antara lain jamur dan daging asin.
  • Masakan Jiangsu, dibuat dari bahan-bahan yang dipilih secara seksama, mulai dari daun teh segar, rebung, jamur, buah pir dan jujube. Kategori mencakup masakan dari daerah Yangzhou, Nanjing, Suzhou dan Zhenjiang.[2]
  • Masakan Zhejiang, tidak berlemak, dikenal menghasilkan rasa segar, empuk, dan harum yang lembut.[3]
  • Masakan Anhui, dimasak dengan bahan-bahan yang tidak biasa menggunakan metode memasak yang seksama. Kebanyakan bahan didapat dari wilayah pegunungan.[4]
  • Masakan Fujian (Fukien/Hokkien), terdiri dari hidangan berbahan dasar makanan laut.[5] Dikenal akan penggunaan gula dan hongzao (jujube merah) sebagai bahan masakan.
  • Masakan Guangdong (Kwangtung/Kanton), dikenal paling beragam dan meriah karena menggunakan bahan-bahan pilihan.[6] Bumbu dari herba dan rempah-rempah. Kaldu yang digunakan berciri khas kental dan pekat. Merupakan kuliner Tionghoa pertama yang menerima pengaruh kuliner asing. Selain itu juga populer di luar negeri. Salah satu resepnya adalah chop suey, hidangan yang tidak ada di Tiongkok, melainkan dibuat di restoran-restoran masakan Kanton di Amerika Serikat yang mengikuti selera orang asing.

Daftar Alat Music Cina | Sejarah Musisi

Daftar alat musik Cina | Sejarah Musisi

Daftar alat musik Cina

Delapan Suara atau Delapan Nada (八音)

Delapan kategori tersebut adalah: sutra, bambu, kayu, batu, logam, tanah liat, labu dan kulit binatang. Ada instrumen lain yang mungkin tidak cocok dengan klasifikasi tersebut. Ini adalah salah satu klasifikasi musik pertama.

Silk (丝)
Instrumen Sutra sebagian besar alat musik petik (termasuk yang dipetik, membungkuk, dan dipukul). Sejak zaman kuno Cina telah menggunakan gulungan sutra untuk string, meskipun hari ini logam atau nilon yang lebih sering digunakan. Instrumen dalam kategori sutra meliputi:


dipetik
  • Guqin (Cina: 古琴; pinyin: gǔqín) - 7-senar sitar
  • Se (Cina: 瑟; pinyin: SE) - 25-senar sitar dengan brige bergerak (sumber-sumber kuno mengatakan string 13, 25 atau 50)
  • Guzheng (古筝) - senar sitar 16-26 dengan Brige bergerak
  • Konghou (箜篌) - kecapi
  • Pipa (琵琶) - berbentuk buah pir kecapi cemas dengan 4 atau 5 string
  • Sanxian (三弦) - kecapi dipetik dengan tubuh ditutupi dengan kulit ular dan leher yang panjang fretless
  • Ruan (Cina: 阮; pinyin: ruǎn) - kecapi berbentuk bulan dalam lima ukuran: gaoyin-, xiao-, zhong-, da-, dan diyin-, kadang-kadang disebut ruanqin (阮 琴)
  • Liuqin (柳琴) – dipetik kecil, kecapi cemas dengan tubuh berbentuk buah pir dan empat senar
  • Yueqin (月琴) - kecapi petik dengan tubuh kayu, leher cemas pendek, dan empat senar disetel di pasang
  • Qinqin (秦 琴) - kecapi petik dengan tubuh kayu dan leher cemas; juga disebut meihuaqin (梅花 琴, harfiah "plum mekar instrumen," karena berbentuk bunga tubuhnya)
  • Duxianqin (Cina disederhanakan: 独 弦 琴; tradisional Cina: 独 弦 琴) - dipetik baik dengan hanya satu string.

 





 




membungkuk
  • Huqin (胡琴) - keluarga biola vertikal
  • Erhu (二胡) - dua senar biola
  • Zhonghu (中 胡) - dua-senar biola, line lebih rendah dari Erhu
  • Gaohu (高 胡) - biola dua senar, erhu line lebih tinggi dari; juga disebut yuehu (粤 胡)
  • Banhu (板胡) - dua-senar biola dengan wajah resonator dan kayu kelapa, digunakan terutama di bagian utara Cina
  • Jinghu (京胡) - dua-senar biola, sangat tinggi melengking, digunakan terutama untuk opera Beijing
  • Jing Erhu (京 二胡) - Erhu yang digunakan dalam opera Beijing
  • Erxian (二弦) - biola dua-senar, yang digunakan dalam bahasa Kanton, Chaozhou, dan musik Nanguan
  • Tiqin (提琴) - biola dua-senar, yang digunakan dalam kunqu, Chaozhou, Kanton, Fujian, dan musik Taiwan
  • Yehu (椰 胡) - biola dua-senar dengan tubuh kelapa, digunakan terutama dalam bahasa Kanton dan musik Chaozhou
  • Daguangxian (大 广 弦) - biola dua senar yang digunakan di Taiwan dan Fujian, terutama oleh Min Nan dan orang Hakka, juga disebut datongxian (大 筒 弦), guangxian (广 弦), dan daguanxian (大 管弦)
  • Datong (大 筒) - biola dua-senar yang digunakan dalam musik tradisional Hunan
  • Kezaixian (壳 仔 弦) - biola dua-senar dengan tubuh kelapa, digunakan di Taiwan opera
  • Liujiaoxian (六角 弦) - biola dua-senar dengan tubuh heksagonal, mirip dengan erhu jing; digunakan terutama di Taiwan
  • Tiexianzai (铁 弦 仔) - biola dua senar dengan tanduk memperkuat logam di akhir leher, digunakan di Taiwan, juga disebut guchuixian (鼓吹 弦)
  • Hexian (和弦) - biola besar yang digunakan terutama di kalangan Hakka Taiwan
  • Huluqin (葫芦 琴) - biola dua senar dengan tubuh labu yang digunakan oleh suku Naxi Yunnan
  • Huluhu (Cina disederhanakan: 葫芦 胡; tradisional Cina: 葫 卢 胡) - biola dua-senar dengan tubuh labu digunakan oleh Zhuang Guangxi
  • Maguhu (Cina disederhanakan: 马 骨 胡; tradisional Cina: 马 骨 胡; pinyin: mǎgǔhú) - biola dua senar dengan tubuh kuda tulang yang digunakan oleh Zhuang dan Buyei rakyat Cina selatan
  • Tuhu (土 胡) - biola dua senar yang digunakan oleh orang-orang Zhuang Guangxi
  • Jiaohu (角 胡) - biola dua-senar yang digunakan oleh orang-orang Gelao Guangxi, serta Miao dan Dong
  • Sihu (四 胡) - biola empat senar dengan string disetel di pasang
  • Sanhu (三 胡) - erhu 3-senar dengan string bass tambahan; dikembangkan pada 1970-an [1]
  • Zhuihu (Cina disederhanakan: 坠 胡; tradisional Cina: 坠 胡) - biola dua-senar dengan fingerboard
  • Zhuiqin (tradisional: 坠 琴; disederhanakan: 坠 琴) - biola dua-senar dengan fingerboard
  • Leiqin (雷 琴) - biola dua-senar dengan fingerboard
  • Dihu (低 胡) - biola bernada rendah dua senar dalam keluarga Erhu, dalam tiga ukuran:
    • Xiaodihu (小 低 胡) - dihu kecil, disetel satu oktaf di bawah Erhu
    • Zhongdihu (中 低 胡) - dihu menengah, disetel satu oktaf di bawah zhonghu
    • Dadihu (大 低 胡) - besar dihu, disetel dua oktaf di bawah Erhu
  • Dahu (大 胡) - nama lain untuk xiaodihu
  • Cizhonghu - nama lain untuk xiaodihu
  • Gehu (革 胡) - bass instrumen empat senar, disetel dan dimainkan seperti cello
  • Diyingehu (低音 革 胡) - kontrabas empat instrumen senar, disetel dan dimainkan seperti double bass
  • Laruan (拉 阮) - instrumen empat senar membungkuk dimodelkan pada cello
  • Paqin (琶 琴) - instrumen membungkuk yg modern
    • Dapaqin (大 琶 琴) - bass paqin
  •  Dixianqin (低 弦 琴)
  • Niutuiqin atau niubatui (牛腿 琴 atau 牛 巴 腿) - biola dua-senar yang digunakan oleh orang-orang Dong Guizhou
  • Matouqin (马头琴) - (Mongolia: Morin Khuur) - Mongolia dua senar "horsehead biola"
  • Xiqin (奚 琴) - prototipe kuno dari keluarga huqin instrumen
  • Yazheng (disederhanakan: 轧 筝; tradisional: 轧 筝) - kecapi membungkuk; juga disebut yaqin (disederhanakan: 轧 琴; tradisional: 轧 琴)
  • Zhengni (筝 尼) - kecapi membungkuk; digunakan oleh orang-orang Zhuang Guangxi
  • Aijieke (艾捷克) - instrumen membungkuk empat senar digunakan di Xinjiang; mirip dengan kamancheh [2]
  • Sataer (萨 它 尔) - kecapi berleher panjang membungkuk digunakan di Xinjiang

Struck
  • Yangqin (扬琴) - Dulcimer palu string dengan hit bervariasi menggunakan dua palu bambu
  • Zhu ​​(筑) - kecapi kuno, attact atau dipetik dengan tongkat
  • Jiaoweiqin (焦 尾 琴)

Bambu (竹)
Setengah bagian dari Dinasti Song (960-1279) versi Revels Malam Han Xizai, asli oleh Gu Hongzhong; [1] para musisi perempuan di tengah gambar sedang bermain seruling bambu melintang dan guan, dan laki-laki musisi memainkan genta kayu yang disebut paiban.
Dizi, juga dikenal sebagai di (笛) atau hengdi (横笛), dan memiliki varietas termasuk qudi (曲笛) dan bangdi (梆笛) [2]., Sebuah Bawu dalam kunci F, [3].


Bambu terutama mengacu pada instrumen Eropa:, yang meliputi;
Seruling
  • Dizi (笛子) - seruling bambu melintang dengan membran dengung o Bangdi (梆笛)
  • Xiao (Cina disederhanakan: 箫; tradisional Cina: 箫; pinyin: Xiao) - end-blown flute; juga disebut dongxiao (Cina disederhanakan: 洞箫; tradisional Cina: 洞箫)
  • Paixiao (Cina disederhanakan: 排箫; tradisional Cina: 排箫; pinyin: páixiāo) - pan pipa
  • Chi (篪; pinyin: chi) - suling bambu kuno melintang
  • Yue (籥; pinyin: yue) - suling bambu kuno berlekuk tiga lubang vertikal dengan jari; digunakan dalam musik dan tari ritual Konghucu
  • Xindi (新 笛) - suling yang modern melintang dengan sebanyak 21 lubang
  • Dongdi (侗 笛) - alat musik tiup dari orang-orang Cina selatan Dong
  • Koudi (口 笛; pinyin: kǒudí) - suling bambu sangat kecil melintang

Oboes
  • Guan (Cina: 管; pinyin: guǎn) - silinder buluh ganda alat musik tiup terbuat dari kayu keras (Cina Utara) atau bambu (Kanton), versi utara juga disebut guanzi (管子) atau Bili (tradisional: 筚 篥; disederhanakan:筚 篥), versi Kanton juga disebut houguan (喉管), dan versi Taiwan disebut 鸭 母 哒 仔, 鸭 母 笛, atau Taiwan guan (台湾 管)
  • Suona (Cina disederhanakan: 唢呐; tradisional Cina: 唢呐) - instrumen buluh angin ganda dengan bel logam pembakaran, disebut haidi (海 笛)

Pipa buluh bebas
  • Bawu (Cina disederhanakan: 巴乌; tradisional Cina: 巴乌; pinyin: bāwū) - buluh pipa bebas dengan lubang jari.
  • Mangtong (芒 筒; pinyin: mángtǒng) - memproduksi pitch tunggal
Pipa buluh Tunggal
  • Mabu (马布) - pipa bambu buluh tunggal dimainkan oleh orang-orang Yi

Kayu (木)
Instrumen kayu Kebanyakan dari berbagai cina kuno:
  • Zhu ​​(Cina: 柷; pinyin: zhu) - sebuah kotak kayu yang mengecil dari atas ke bawah, dimainkan oleh memukul tongkat di dalam, digunakan untuk menandai awal musik dalam musik ritual kuno
  • Yu (Cina: 敔; pinyin: yǔ) - alat musik perkusi kayu berukir dalam bentuk harimau dengan punggung bergerigi, dimainkan oleh memukul tongkat dengan ujung terbuat dari sekitar 15 batang bambu di atas kepalanya dan untuk menandai akhir dari musik
  • Muyu (Cina disederhanakan: 木鱼; tradisional Cina: 木鱼; pinyin: Muyu) - sebuah balok kayu bulat diukir dalam bentuk ikan, dipukul dengan tongkat kayu, sering digunakan dalam nyanyian Buddhis
  • Paiban (拍板) - sebuah genta yang terbuat dari potongan datar beberapa kayu; juga disebut bǎn (板), tánbǎn (檀板), mùbǎn (木板), atau shūbǎn (书 板), ketika digunakan bersama dengan drum dua instrumen disebut secara kolektif sebagai guban (鼓板)
    • Zhuban (竹板, sebuah genta terbuat dari dua potongan bambu)
    • Chiban (尺 板)
  • Bangzi (梆子) – kayu balok kecil, melengking tinggi; disebut qiaozi (敲 子) atau qiaoziban (敲 子 板) di Taiwan
    • Nan bangzi (南 梆子)
    • Hebei bangzi (河北 梆子)
    • Zhui bangzi (坠 梆子)
    • Qin bangzi (秦 梆子)

Batu (石)
  • Bianqing (Cina disederhanakan: 编 磬; tradisional Cina: 编 磬; pinyin: biānqìng) - rak tablet batu yang digantung dengan tali dari bingkai kayu dan dipukul menggunakan palu
  • Teqing (特 钟) - sebuah lempengan batu tunggal besar tergantung oleh tali di bingkai kayu dan dipukul menggunakan palu

Logam (金)
  • Bianzhong (编钟) - 65-100 lonceng perunggu tergantung di rak, dipukul menggunakan tongkat
  • Fangxiang (Cina disederhanakan: 方 响; tradisional Cina: 方 响; Pinyin: fāngxiǎng; Wade-Giles: fang hsiang) - set lembaran logam yg disetel (metalofon)
  • Nao (铙) - mungkin mengacu ke bel kuno atau simbal besar
  • Shangnao (商 铙) - bellphoto kuno
  • Bo (钹; juga disebut chazi, 镲 子) - simbal
    • Xiaobo (小 钹, simbal kecil)
    • Zhongbo (中 钹, juga disebut naobo (铙钹) atau zhongcuo
    • Shuibo (水 钹, harfiah "simbal air")
    • Dabo (大 钹, simbal besar)
    • Jingbo (京 钹)
    • Shenbo (深 波) - gong datar digunakan dalam musik Chaozhou, juga disebut gaobian daluo (高 边 大 锣)
  • Luo (Cina disederhanakan: 锣; tradisional Cina: 锣; pinyin: Luo) - gong
    • Daluo (大 锣) - gong datar besar yang bila dipukul dengan palu empuk menimbulkan suara dengan picth rendah
    • Fengluo (风 锣) - secara harfiah " gong angin" gong datar besar yang dimainkan oleh rolling atau mencolok dengan palu besar empuk
    • Xiaoluo (小 锣) - sebuah gong kecil yang datar lapangan meningkat bila dipukul dengan sisi tongkat kayu datar
    • Yueluo (月 锣) - gong yang bernada kecil yang dilengkapi oleh sebuah string di telapak tangan dan dipukul dengan tongkat kecil; digunakan di Chaozhou musik
    • Jingluo (镜 锣) - gong datar kecil yang digunakan dalam musik tradisional Fujian [3]
    • Pingluo (平 锣) - gong datar [4]
    • Kailuluo (开路 锣)
  • Yunluo (Cina disederhanakan: 云锣; tradisional Cina: 云锣) - ​​secara harfiah "awan gong"; 10 atau lebih gong disetel kecil di bingkai
  • Shimianluo (十 面 锣) - 10 tuned gong kecil dalam bingkai
  • Qing (磬) - sebuah lonceng berbentuk cangkir yang digunakan dalam ritual Budha dan musik Taois
  • Daqing (大 磬) - qing besar
  • Pengling (碰 铃; pinyin: pènglíng) - sepasang mangkuk kecil berbentuk lonceng cymbal jari atau terhubung dengan kabel panjang, yang melanda bersama-sama
  • Dangzi (铛 子) - kecil, bulat, datar, gong disetel ditangguhkan oleh yang diikat dengan tali sutra dalam bingkai logam bulat yang terpasang pada handlephoto kayu tipis; juga disebut Dangdang (铛 铛)
  • Dianqing (引 磬) - sebuah bel kecil terbalik ditempelkan di akhir handlephoto kayu tipis
  • Yunzheng (云铮) - gong datar kecil yang digunakan dalam musik tradisional Fujian [4]
  • Chun (錞; pinyin: chun) - bellphoto kuno
    • Weichun (帷 錞) - bel tergantung kuno
  • Perunggu drum (铜鼓)
  • Laba (喇叭) - Sebuah panjang, lurus, terompet kuningan valveless

Clay (土)
  • Xun (埙, Cina: 埙; ​​pinyin: Xun) - Ocarina terbuat dari tanah liat
  • Fou (Cina: 缶; pinyin: fǒu) - pot tanah liat dimainkan sebagai alat musik perkusi

Labu (匏)
  • Sheng (Cina: 笙; pinyin: Sheng) buluh mulut organ bebas yang terdiri dari berbagai jumlah pipa bambu dimasukkan ke dalam logam (sebelumnya labu atau kayu) ruang dengan lubang jari
    • Baosheng (抱 笙) - versi yang lebih besar dari Sheng
  • Yu (Cina: 竽; pinyin: Yu) - kuno bebas buluh mulut organ mirip dengan sheng tetapi umumnya lebih besar
  • Dia (Cina: 和; pinyin: dia) - kuno bebas buluh mulut organ mirip dengan sheng namun lebih kecil
  • Hulusi (Cina disederhanakan: 葫芦丝; tradisional Cina: 葫芦丝; pinyin: Hulusi) - instrumen angin buluh bebas dengan tiga pipa bambu yang melewati dada labu; satu pipa memiliki lubang jari dan dua lainnya adalah pipa pesawat; digunakan terutama di propinsi Yunnan
  • Hulusheng (Cina disederhanakan: 葫芦 笙; tradisional Cina: 葫芦 笙; pinyin: húlúshēng) - free-buluh organ mulut dengan dada angin labu; digunakan terutama di propinsi Yunnan

Hide (革)
Sebuah Chaozhou Dagu (drum besar)
Sebuah Bolang Cina Gu [5]
  • Dagu - (大鼓) - Drum besar yang dimainkan dengan dua tongkat
    • Huapengu (花盆 鼓) - pot bunga berbentuk drum besar yang dimainkan dengan dua tongkat; juga disebut ganggu (缸 鼓)
  • Huzuo Dagu (虎 座 大鼓)
  • Huzuo Wujia Gu (虎 座 鸟 架 鼓)
  • Jian'gu (建 鼓)
  • Bangu (板鼓) - drum kecil bernada tinggi digunakan dalam opera Beijing
  • Biangu (扁 鼓) – drum datar, dimainkan dengan tongkat
  • Paigu (排 鼓) - 3-7 drum set dimainkan dengan tongkat disetel
  • Tanggu (堂鼓) - barel drum menengah yang dimainkan dengan dua tongkat; juga disebut tonggu (同 鼓) atau xiaogu (小鼓)
  • Biqigu (荸荠 鼓) - sebuah drum yang sangat kecil bermain dengan satu tongkat, yang digunakan dalam Jiangnan sizhu
  • Diangu (点 鼓; juga disebut huaigu, 怀 鼓) - drum berkepala bingkai ganda yang dimainkan dengan pemukul kayu tunggal, digunakan dalam musik ansambel Shifangu provinsi Jiangsu dan untuk menemani opera kunqu
  • Huagu (花鼓) - Drum bunga
  • Yaogu (腰鼓) - genderang pinggang
  • Taipinggu (太平 鼓) - Drum datar dengan pegangan; juga disebut dangu (单 鼓)
  • Zhangu (战鼓 atau 战鼓) - Drum perang; dimainkan dengan dua tongkat
  • Bajiao gu (八角鼓) - tamborin oktagonal digunakan terutama dalam menyanyi naratif dari China utara id: 八角鼓
  • Yanggegu (秧歌 鼓) - Drum menanam padi
  • Bofu (搏 拊) - kuno drum yang digunakan untuk mengatur tempo
  • Jiegu (羯鼓) - jam pasir berbentuk drum yang digunakan selama Dinasti Tang
  • Tao (鼗; pinyin: Tao) atau taogu (鼗 鼓) - drum pelet digunakan dalam musik ritual
  • Bolang Gu (拨浪鼓; pinyin: bo lang gu) drum pelet tradisional Cina dan mainan


Lain-lain
  • Gudi (骨 笛) - sebuah seruling kuno yang terbuat dari tulang
  • Hailuo (海螺) - shell Keong [5]
  • Lilie (唎 咧) - instrumen buluh angin dengan kerucut menanggung dimainkan oleh orang-orang Li dari Hainan
  • Lusheng (Cina disederhanakan: 芦笙; tradisional Cina: 芦笙; pinyin: lúshēng) - free-buluh organ mulut dengan lima atau enam pipa, dimainkan oleh berbagai kelompok etnis di barat daya China dan negara-negara tetangga
  • Kouxian (口 弦) - rahang harpa, yang terbuat dari bambu atau logam
  • Muye (木叶) - daun pohon digunakan sebagai instrumen angin

Budaya Tionghoa


Selamat Datang

Budaya Tionghoa merupakan budaya yang paling tua dan kompleks di dunia. Di Indonesia, warga negara keturunan Tionghoa, dapat ditemui hampir di semua kota di Indonesia. Karena orang Tionghoa sudah banyak tersebar di Indonesia, maka tidak heran kebudayaan Tionghoa banyak dikenal luas. Terlebih lagi, banyak klenteng yang dibangun di berbagai kota yang membuat semua lapisan masyarakat lama kelamaan mulai mengerti ritual dan budaya Tionghoa.
Budaya warga Tionghoa yang telah dikenal baik di Indonesia mencakup kuliner, kesenian, musik, alat musik, perayaan-perayaan, bahasa, dan pakaian.
 

Kuliner

Berikut ini adalah jenis-jenis makanan khas Tionghoa yang populer di Indonesia:
 

Kue bulan / Tiong Chiu Pia

Kue Bulan Dasarnya berbentuk bulat, yang melambangkan kebulatan dan keutuhan. Namun seiring perkembangan zaman, bentuk-bentuk lainnya muncul menambah variasi dalam komersialisasi kue bulan. Perkataan Tiong Chiu sendiri berasal dari kata "Tiong" berarti tengah dan "Chiu" berarti musim rontok, jadi boleh dikatakan sebutan Tiong Chiu arti secara harafiahnya berarti pertengahan musim rontok. Namun demikian masyarakat lebih kenal dengan sembahyang Tiong Chiu Pia, walaupun sebenarnya penyebutan ini tidak tepat namun kenyataan dalam kebiasaan masyarakat tetap demikian.
 

Bakcang

Bakcang Makanan dalam bungkusan daun, isinya ketan atau nasi yang ditambah daging dan isi lainnya sesuai selera. Di Tiongkok, bakcang disebut Zongzi. "Duan Wu Jie" adalah hari raya dimana umumnya orang makan bakcang. Pada hari itu dijual bermacam-macam bakcang dan semua warga, baik tua maupun muda, besar atau kecil, semua makan bakcang.
 

Lumpia

Lumpia Memiliki ciri khas pada bahan bakunya, yaitu rebung. Selain rebung dari bambu muda, beberapa bahan yang juga utama adalah udang dan telur, termasuk tepung terigu yang digunakan sebagai pembungkus.
 

Siomay

Siomay Makanan yang terbuat dari terigu diisi campuran daging, udang dan lain-lain. Terdapat banyak macam isi siomay mulai dari siomay ikan tenggiri, ayam, udang, kepiting, atau campuran daging ayam dan udang. Kulit siomay mirip dengan kulit pangsit.
 

Bakpao

Bakpao Biasanya diisi dengan daging ayam, sayur-sayuran, srikaya manis, coklat, selai kacang kedelai, kacang azuki, kacang hijau,dan sebagainya. Bakpao yang berisi daging ayam dinamakan kehpao.
 

Bakso

Bakso Daging yang dicincang dan dibentuk menjadi bulat,biasanya daging yang digunakan adalah daging sapi atau ikan. Bakso itu berasal dari bahasa Tionghoa yang terdiri dari 2 kata, "Bak" dan "so", dimana "Bak" artinya daging babi dan "So" itu mie + sup. Tapi kemudian di indonesia sendiri daging babi itu dirubah menjadi daging sapi tetapi tetap menggunakan kata Bak.
 

Mie

Mie Dapat dibuat dari berbagai macam tepung seperti tepung terigu, tepung beras, tepung kanji, tepung kacang hijau dan lain lain. Secara umum mie dapat digolongkan menjadi dua, mie kering dan mie basah. Pada umumnya mie basah adalah mie yang belum dimasak, kandungan airnya cukup tinggi dan tidak tahan lama, jenis mie ini biasanya hanya tahan 1 hari.
 

Tahu Pong

Tahu Pong Tahu yang tengahnya kosong. Tahu ini sebenarnya tahu biasa, seperti tahu-tahu lain yang kita kenal. Bedanya karena proses pembuatan yang sedikit berbeda, tingkat kepadatan akhir yang berbeda menyebabkan bolong. Sewaktu mentah bentuknya juga sama seperti tahu biasa, tetapi setelah digoreng, bagian tengahnya menyusut dan menjadi kopong / kosong.
 

Kue Keranjang

Kue Keranjang Kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula, serta mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket. Kue ini merupakan salah satu kue khas atau wajib pada saat Perayaan Tahun Baru Imlek. Kue ini dinamakan kue keranjang karena wadah cetaknya berbentuk keranjang. Kalau dulu hanya dikenal kue keranjang dibungkus daun pisang, maka kemudian, karena alasan praktis dan sulit mendapatkan daun pisang dalam jumlah banyak, digunakan plastik untuk membungkus dodol khas imlek ini.
 

Perayaan

 

Tahun Baru Imlek

Tahun Baru Imlek Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan Tahun Baru Imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (penanggalan Tionghoa) dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal ke lima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chuxi yang berarti "malam pergantian tahun". Biasanya dirayakan dengan menyulut kembang api. Di Indonesia pada tahun 1965 hingga 1998 perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum. Dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, melarang segala hal yang berbau Tionghoa, di antaranya Imlek.
Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967. Kemudian Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 2002 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional. Mulai 2003, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional.
 

Festival Lampion

Festival Lampion Adalah festival dengan hiasan lentera yang dirayakan setiap tahunnya pada hari ke-15 bulan pertama (menurut penanggalan Tionghoa). Festival inilah yang menandai berakhirnya perayaan tahun baru Imlek. Festival ini biasanya dirayakan secara luas di Tiongkok, Taiwan, Hongkong dan negara-negara yang terdapat komunitas Tionghoa.
 

Cap Go Meh

Cap Go Meh Melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Imlek bagi komunitas Tionghoa. Pada tanggal ini juga merupakan bulan penuh pertama dalam Tahun Baru tersebut. Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan.
 

Bahasa

 

Bahasa Tionghoa

Bahasa Tionghoa memiliki banyak varian vokal atau lisan, namun secara tertulis hanya satu. Variasi tersebut tergantung kedaerahan, sehingga bisa dikatakan sebagai bahasa daerah atau dialek.
Sekitar 1/5 penduduk dunia menggunakan salah satu bentuk bahasa Tionghoa sebagai penutur asli, maka jika dianggap satu bahasa, bahasa Tionghoa merupakan bahasa dengan jumlah penutur asli terbanyak di dunia. Bahasa Tionghoa (dituturkan dalam bentuk standarnya, Mandarin) adalah bahasa resmi Tiongkok dan Taiwan, salah satu dari empat bahasa resmi Singapura, dan salah satu dari enam bahasa resmi PBB.
 

Pakaian

 

Cheongsam

Cheongsam Merupakan pakaian wanita dengan corak bangsa Tionghoa. Nama "Cheongsam" berarti "pakaian panjang", diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dari dialek Propinsi Guangdong (Canton) di Tiongkok.
Mudah dikenakan dan nyaman, bentuk pakaian Cheongsam cocok dengan bentuk tubuh wanita etnis Tionghoa. Leher tinggi, lengkung leher baju tertutup, dan lengan baju bisa pendek, sedang atau panjang, tergantung musim dan selera pemakainya. Memiliki kancing di sisi kanan, bagian dada longgar, selayak di pinggang, dan salah satu sisi di bagian pahanya terbelah, yang kesemuanya semakin menonjolkan kecantikan dari wanita yang mengenakannya. Cheongsam tidak terlalu susah dibuat. Tidak pula memiliki banyak perlengkapan, seperti sabuk, atau selendang. Cheongsam adalah dapat dibuat dari berbagai macam bahan dan memiliki keragaman panjang, dapat digunakan secara santai atau resmi.
 

Ritual

 

Budaya Teh Tionghoa

Minum Teh Minum teh telah menjadi semacam ritual di kalangan masyarakat Tionghoa. Di Tiongkok, budaya minum teh dikenal sejak 3.000 tahun sebelum Masehi (SM). Bahkan, berlanjut di Jepang (1192 – 1333) oleh pengikut Zen. Minum teh dapat menetralisasi kadar lemak dalam darah, setelah mengonsumsi makanan yang mengandung lemak.
 

Ceng Beng / Festival Qingming

Ceng Beng / Festival Qingming Adalah ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah ke kuburan sesuai dengan ajaran Khonghucu. Festival Tionghoa ini jatuh pada hari ke 104 setelah titik balik matahari pada musim dingin. Bagi etnis Tionghoa, hari ini merupakan suatu hari untuk mengingat dan menghormati nenek moyang. Setiap orang berdoa di depan nenek moyang, menyapu pusara dan bersembahyang dengan menyajikan makanan, teh, arak, dupa, kertas sembahyang dan berbagai aksesoris, sebagai persembahan kepada nenek moyang.
 
 


Kua Fu mengejar Matahari

Legenda mengatakan bahwa pada jaman dahulu kala terdapat seorang raksasa sakti bernama Kua Fu yang ingin berlomba dengan matahari hingga dapat mendahului. Maka Kua Fu mengejar matahari.
Ketika hampir sejajar dengan matahari, Kua Fu merasa sangat kehausan dan kepanasan.
Dimana dia bisa mendapatkan air?
Silahkan menghubungi kami

Berhenti di tengah jalan

Pada masa Negara Berperang, di negara Wei hiduplah seorang pria bernama Leyangtsi. Dia sangat sayang kepada sang istri.
Suatu hari, Leyangtsi menemukan sekeping emas pada perjalanan pulang, sehingga dia sangat senang dan berlari secepat mungkin untuk sampai ke rumah. Melihat emas yang ada, sang istri berkata dengan lembut dan bijaksana, "Seperti yang kamu ketahui, seorang lelaki sejati tidak minum dari air curian. Bagaimana kamu bisa mengambil emas tersebut dan membawanya pulang padahal itu bukan milikmu?" Hati Leyangtsi sangat tersentuh, lalu dia segera mengembalikan emas tersebut ke tempat semula.
 
 

Kesenian

 

Barongsai

Barongsai Adalah tarian tradisional Tionghoa dengan menggunakan kostum yang menyerupai singa. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa singa adalah lambang kebahagiaan dan kesenangan. Tarian ini dipercaya merupakan pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan sehingga umumnya diadakan pada berbagai acara penting seperti pembukaan restoran, pendirian klenteng, dan tentu saja perayaan Tahun Baru Imlek.
Barongsai secara garis besar terdiri dari 2 jenis yakni: Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip singa ketimbang Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat. Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang "Kilin".
Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki.
Satu gerakan utama dari tarian Barongsai ini adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah "Lay See". Di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran (selada air) yang melambangkan hadiah bagi sang Singa. Proses memakan "Lay See", istilah ini banyak digunakan di Hongkong, ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian Singa.
 

Pertunjukan Wayang Potehi

Wayang Potehi Potehi berasal dari kata "poo" (kain), "tay" (kantung) dan "hie" (wayang). Wayang Potehi adalah wayang boneka yang terbuat dari kain. Sang dalang akan memasukkan tangan mereka ke dalam kain tersebut dan memainkannya layaknya wayang jenis lain. Kesenian ini sudah berumur sekitar 3.000 tahun dan berasal dari daratan Tiongkok asli.
Dulunya Wayang Potehi hanya memainkan lakon-lakon yang berasal dari kisah klasik daratan Tiongkok seperti kisah legenda dinasti-dinasti yang ada di Tiongkok, terutama jika dimainkan di dalam kelenteng. Akan tetapi saat ini Wayang Potehi sudah mengambil cerita-cerita di luar kisah klasik. Pada masa masuknya pertama kali di Indonesia, wayang potehi dimainkan dalam Bahasa Hokkian. Seiring dengan perkembangan zaman, wayang ini pun kemudian juga dimainkan dalam Bahasa Indonesia.
 

Alat Musik

Alat musik tradisional Tionghoa dapat dimainkan secara solo, ataupun secara bersama-sama dalam sebuah orkes yang besar (seperti zaman dahulu di istana kerajaan) atau dalam grup-grup musik kecil. Jaman dahulu tidak ada konduktor di ensambel musik Tionghoa, ataupun penggunaan partitur musik pada saat pentas. Musik biasanya telah dihapalkan oleh pemusiknya, kemudian dimainkan tanpa alat bantu, sehingga kerjasama tim amat sangat dibutuhkan. Tapi zaman sekarang ini partitur ataupun konduktor dibutuhkan, apabila jumlah pemusik cukup banyak. Berikut adalah jenis-jenis alat musik tradisional Tionghoa:
 

Alat Musik Gesek

 

Erhu

Erhu Rebab Tionghoa, badannya menggunakan kulit ular sebagai membran, menggunakan 2 senar, yang digesek dengan penggesek terbuat dari ekor kuda.
 

Gaohu

Gaohu Sejenis dengan Erhu, hanya dengan nada lebih tinggi.
 

Gehu

Gehu Alat musik gesek untuk nada rendah, seperti Cello.
 

Banhu

Banhu Rebab Tionghoa, dengan badan terbuat dari batok kelapa dengan papan kayu sebagai membrannya.
 

Alat Musik Petik

 

Liuqin

Liuqin Alat musik petik kecil bentuknya seperti buah pir dengan 4 senar.
 

Yangqin

Yangqin Alat musik ini memiliki banyak senar, cara memainkannya dengan memukul dengan stik bambu sebagai pemukulnya.
 

Pipa

Pipa Alat musik petik berbentuk buah pir dengan 4 atau 5 senar.
 

Ruan

Ruan Alat musik petik berbentuk bulat dengan 4 senar.
 

Sanxian

Sanxian Alat musik petik dengan badan terbuat dari kulit ular dan dengan leher panjang, memiliki 3 senar.
 

Guzheng

Guzheng Kecapi yang memiliki 16 - 26 senar.
 

Konghou

Konghou Harpa Tiongkok.
 

Alat Musik Tiup

 

Dizi

Dizi Suling dengan menggunakan membran getar.
 

Souna

Souna Terompet Tiongkok.
 

Sheng

Sheng Alat musik yang menggunakan bilah logam dengan tabung-tabung bambu sebagai penghasil suara.
 

Xiao

Xiao Suling.
 

Paixiao

Paixiao Pipa pen.
 

Alat Musik Pukul (Perkusi)

 

Paigu

Paigu Gendang yang terdiri dari satu set 4 atau lebih.
 

Dagu

Tambur besar.
 

Chazi

Simbal, cengceng.
 

Luo

Luo Gong.
 

Muyu

Muyu Kecrek terbuat dari kayu.